1.
PENJELASAN
HKBP BARAT INDAH PERMAI |
b.
Dalam perikope kotbah ini,
ketika Yesus masuk ke Bait Allah dan Yesus secara proaktif melakukan apa yang
telah menjadi bagian daripada nubuatan dalam perjanjian lama yaitu untuk
mengajarkan orang – orang tentang rencana penggenapan keselamatan yang
dibawakan oleh Mesias. Hal ini membuat para imam – imam dan tua – tua Yahudi
menjadi sangat gerah dan menciptakan suasana yang reaktif terhadap apa yang
dilakukan Tuhan Yesus di dalam Bait Allah tersebut, sekalipun tidak ada yang
salah yang dilakukan olehNya pada saat itu. Sikap gerah dan reaktif para imam –
imam dan tua – tua bangsa Yahudi diperkuat dari tindakan yang dilakukan oleh
Yesus ketika menyucikan Bait Allah (ay. 12 – 17) sehingga telah merugikan apa
yang telah menjadi keuntungan (profit) mereka. Itu sebabnya mereka meminta
pertanggungjawaban Yesus dalam perikope ini melalui pertanyaan “Dengan kuasa
manakah Engkau melakukan hal – hal itu, dan siapakah yang memberikan kuasa
kepadaMu?” (Ay. 23). Tanpa disadari, mereka telah memposisikan keberadaan Yesus
di tengah – tengah mereka yang sesungguhnya, sekalipun mereka memiliki niat
jahat untuk menjebak Yesus sebagai orang yang tidak bertanggungjawab dalam
perbuatannya, sehingga menjadi issu yang menjatuhkan popularitas Yesus di
tengah – tengah bangsa Yahudi yang telah memberikan perhatian khusus dan
istimewa kepada Yesus.
c.
Dalam menanggapi niat jahat
mereka, Yesus tidak serta merta menjawab mereka namun membawa mereka dalam
rencana keselamatan yang dibawaNya ke dunia ini yaitu mengembalikan pertanyaan
itu kepada mereka melalui pertanyaan “dari manakah baptisan Yohanes? Dari Sorga
atau dari manusia?” maksud daripada Yesus dalam hal ini yaitu bahwa pekerjaan
Yohanes di tengah – tengah bangsa Israel adalah bagian daripada rencana
keselamatan yang dibawah oleh Yesus sebagai Mesias, sehingga kuasa Yohanes
adalah kuasa yang dari Allah, apalagi bangsa Israel menganggap bahwa Yohanes adalah
nabi. Di mana Nabi menerima kuasa dalam bernubuat adalah dari Allah, dimana
nabi telah dilegalitaskan oleh para imam, tua – tua Israel penerima kuasa Allah
dalam rencana keselamatan Allah. Dengan demikian Yesus adalah keselamatan
Allah, dan Yesus adalah pembawa keselamatan serta Yesus adalah Allah yang
menjadi manusia sebagai Kasih Karunia kepada dunia ini, sehingga di dalam Yesus
Kuasa itu ada dan Yesus itulah Kuasa Allah, dan pemberi kuasa kepada Yohanes.
d.
Perumpamaan Yesus tentang 2
(dua) orang anak tersebut menggambarkan imam – imam dan tua – tua bangsa Israel
yang secara secara angkuh memberikan semacam persetujuan kepada Yohanes tetapi
tidak pernah ikut dengan sungguh – sungguh kepada Yohanes karena menganggap
bahwa kuasa Yohanes berasal dari mereka. Sementara para pemungut cukai dan
perempuan – perempuan sundal adalah orang – orang yang menyesal akan dosanya
dan mau untuk bertobat untuk menerima keselamatan yang akan mereka terima,
mereka meyakini bahwa kuasa yang dimiliki oleh Yohanes adalah dari Tuhan
Allah.
2.
RENUNGAN
Keselamatan
telah nyata dilakukan oleh Yesus di dunia ini, dan kerajaan Allah telah berada
di dunia ini, dan kuasaNya juga telah nyata di dunia ini melalui para
pengikutNya (Kristen). Oleh sebab itu sebagai para pengikut Kristus wajib menunjukkan kuasa Allah dalam
kehidupannya sehari – hari. Kuasa yang paling nyata adalah para pengikutNya
menjadi berkat bagi dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar