Jumat, 26 September 2014

Meyakini Kuasa Yesus (Matius 21 : 23 - 32)



1.    PENJELASAN
HKBP BARAT INDAH PERMAI

a.    “Atas kuasa apakah seseorang tersebut melakukan hal itu”, Sering kita menemukan ungkapan ini dalam semua aktivitas sehari – hari. Bahkan hal ini bisa melahirkan suatu konflik atau polemik. Misalnya dalam vonis hukuman yang dilakukan di sebuah pengadilan ada sebuah diktum yang mengatakan “penyalahgunaan kekuasaan” yang dipakai oleh pelaksana pengadilan untuk menjatuhkan hukuman kepada seseorang. Lalu apakah kuasa dan kekuasaan itu? Di dalam kamus besar bahasa indonesia kuasa memiliki arti kemampuan/kesanggupan, atau  kuasa juga memiliki definisi adalah wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan sesuatu untuk dilakukan. Dengan pengertian kata “Kuasa” maka dapat disimpulkan bahwa kuasa itu sangat diperlukan seseorang untuk melaksanakan suatu aktivitas, karena kuasa mengandung kekuatan konstitusional, aturan, atau undang – undang untuk memayungi si pelaksana. Serta pada “Kuasa” tersimpan suatu visi dan misi aktivitas sehingga apabila seseorang menerima kuasa dan akhirnya menyalahgunakan kuasa maka visi dan misi pun akan terganggu serta tidak tercapai.
b.    Dalam perikope kotbah ini, ketika Yesus masuk ke Bait Allah dan Yesus secara proaktif melakukan apa yang telah menjadi bagian daripada nubuatan dalam perjanjian lama yaitu untuk mengajarkan orang – orang tentang rencana penggenapan keselamatan yang dibawakan oleh Mesias. Hal ini membuat para imam – imam dan tua – tua Yahudi menjadi sangat gerah dan menciptakan suasana yang reaktif terhadap apa yang dilakukan Tuhan Yesus di dalam Bait Allah tersebut, sekalipun tidak ada yang salah yang dilakukan olehNya pada saat itu. Sikap gerah dan reaktif para imam – imam dan tua – tua bangsa Yahudi diperkuat dari tindakan yang dilakukan oleh Yesus ketika menyucikan Bait Allah (ay. 12 – 17) sehingga telah merugikan apa yang telah menjadi keuntungan (profit) mereka. Itu sebabnya mereka meminta pertanggungjawaban Yesus dalam perikope ini melalui pertanyaan “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal – hal itu, dan siapakah yang memberikan kuasa kepadaMu?” (Ay. 23). Tanpa disadari, mereka telah memposisikan keberadaan Yesus di tengah – tengah mereka yang sesungguhnya, sekalipun mereka memiliki niat jahat untuk menjebak Yesus sebagai orang yang tidak bertanggungjawab dalam perbuatannya, sehingga menjadi issu yang menjatuhkan popularitas Yesus di tengah – tengah bangsa Yahudi yang telah memberikan perhatian khusus dan istimewa kepada Yesus.
c.    Dalam menanggapi niat jahat mereka, Yesus tidak serta merta menjawab mereka namun membawa mereka dalam rencana keselamatan yang dibawaNya ke dunia ini yaitu mengembalikan pertanyaan itu kepada mereka melalui pertanyaan “dari manakah baptisan Yohanes? Dari Sorga atau dari manusia?” maksud daripada Yesus dalam hal ini yaitu bahwa pekerjaan Yohanes di tengah – tengah bangsa Israel adalah bagian daripada rencana keselamatan yang dibawah oleh Yesus sebagai Mesias, sehingga kuasa Yohanes adalah kuasa yang dari Allah, apalagi bangsa Israel menganggap bahwa Yohanes adalah nabi. Di mana Nabi menerima kuasa dalam bernubuat adalah dari Allah, dimana nabi telah dilegalitaskan oleh para imam, tua – tua Israel penerima kuasa Allah dalam rencana keselamatan Allah. Dengan demikian Yesus adalah keselamatan Allah, dan Yesus adalah pembawa keselamatan serta Yesus adalah Allah yang menjadi manusia sebagai Kasih Karunia kepada dunia ini, sehingga di dalam Yesus Kuasa itu ada dan Yesus itulah Kuasa Allah, dan pemberi kuasa kepada Yohanes.
d.    Perumpamaan Yesus tentang 2 (dua) orang anak tersebut menggambarkan imam – imam dan tua – tua bangsa Israel yang secara secara angkuh memberikan semacam persetujuan kepada Yohanes tetapi tidak pernah ikut dengan sungguh – sungguh kepada Yohanes karena menganggap bahwa kuasa Yohanes berasal dari mereka. Sementara para pemungut cukai dan perempuan – perempuan sundal adalah orang – orang yang menyesal akan dosanya dan mau untuk bertobat untuk menerima keselamatan yang akan mereka terima, mereka meyakini bahwa kuasa yang dimiliki oleh Yohanes adalah dari Tuhan Allah. 
2.    RENUNGAN
Keselamatan telah nyata dilakukan oleh Yesus di dunia ini, dan kerajaan Allah telah berada di dunia ini, dan kuasaNya juga telah nyata di dunia ini melalui para pengikutNya (Kristen). Oleh sebab itu sebagai para pengikut  Kristus wajib menunjukkan kuasa Allah dalam kehidupannya sehari – hari. Kuasa yang paling nyata adalah para pengikutNya menjadi berkat bagi dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar