Menyakini merupakan suatu pekerjaan yang terkesan memang sangat mudah untuk dimengerti tetapi pada kenyataannya sangat sulit untuk dilakukan, mengapa!? Oleh sebab itu sebelum kita lebih jauh memamahi dan menganalisa hal tersebut maka marilah kita melihat pengertian daripada menyakini, yang diman
a kata tersebut berasal dari kata dasar "YAKIN" yang artinya adalah percaya (tahu, mengerti) sungguh-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi). Dari pengertian arti kata yakin tersebut membawa seseorang secara totalitas untuk menerima suatu objek (kejadian) yang mungkin sudah di depan matanya atau bahkan hanya sebatas mendengarnya saja.
Hal demikianlah yang kita renungkan dalam nas 2 Korintus 3 : 4 yang mengatakan "Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus", Paulus menyatakan dalam suratnya yang kedua ini kepada jemaat di Korintus bahwa dia secara totalitas menyakini tentang berita salib tersebut sebagai sebagai berita sukacita dan menjadikan dirinya berarti di hadapan Allah dan dunia ini. Kunci utama daripada Paulus adalah "Menyakini" ((pepoithesis), bahwa semua ini terlihat dari kehidupan jemaat di Korintus yang telah menjadi wujud nyata penyelamatan Allah. Keyakinan Paulus ini telah menjadi kekuatan bagi dirinya sendiri, untuk tetap teguh dalam mengabarkan Injil. Keyakinan kita sebagai pewaris kerajaan Allah bahwa Dia selalu melakukan yang terbaik baik kita dapat kita rasakan melalui kehidupan kita sehari, baik dalam suka maupun dalam duka. Dan keyakinan kita kepada Allah tidak akan mengecewakan kita, justru akan menyenangkan dalam pengharapan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar