Minggu, 06 Desember 2015

Renungan Ibadah Pagi Kantor Pusat HKBP



RENUNGAN IBADAH PAGI KANTOR PUSAT HKBP
INKLUSIVISME INJIL  (1 TIMOTIUS 2 : 3 – 4) 
07 DESEMBER 2015
               Pendahuluan
Saudara – saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus! Firman Tuhan yang menjadi renungan bagi kita pada pagi hari ini adalah sebuah nasihat Paulus kepada Timotius di dalam hal melaksanakan sebuah tugas pelayanan yang diberikannya. Pada perikope sebelumnya Paulus mengingatkan Timotius untuk bersikap konsisten melaksanakan pengajaran tentang Injil kepada orang – orang Efesus sekalipun pada saat itu telah berkembang sebuah ajaran yang bertentang dengan ajaran Kristus yang di mana kemungkinannya ajaran itu bukan saja dari ajaran Yudaisme tetapi ajaran – ajaran yang sangat hangat dan popular untuk dibicarakan pada saat itu berupa filsafat – filsafat kehidupan Yunani.
Paulus juga mengingatkan Timotius bagaimana ketidak konsistenan Himeneus dan Aleksander dalam tugasnya sehingga mereka telah kehilangan upah daripada tugas.
      II.         Saudara – saudara...
Pada perikope ini dapat kita berikan tema “Inklusisme Injil” atau “Injil Terbuka Untuk Semua Manusia”.
Paulus menasihatkan Timotius di dalam melaksanakan tugas Pekabaran Injil tersebut untuk tidak bersikap Eklusif, pengajaran dan pelayanan Paulus tidak hanya terbatas pada ruang lingkup orang – orang yang telah dijadikan Paulus menjadi orang Kristen, akan tetapi juga harus lebih luas lagi karena hal ini telah menjadi tuntutan daripada Misi Kristus, bahkan telah menjadi dasar daripada keselamatan itu yaitu supaya setiap orang menjadi murid daripada Tuhan Yesus Kristus (Matius 28 : 19) bahkan setiap lidah bahwa Kristus adalah Tuhan (Filipi 2 : 11), lebih daripada itu Paulus mengingatkan Timotius bahwa hal itu adalah yang baik dan yang berkenan kepada Allah. Oleh karena itu tugas pekabaran Injil bukanlah karena faktor keinginan pribadi seseorang atau kelompok atau bahkan bukan keinginan pribadi daripada Paulus sendiri tetapi murni Keinginan Allah, seperti halnya dalam Injil Yohanes 3 : 16 “Karena begitu besar....”
    III.       Saudara – saudara...
Nasihat Paulus kepada Timotius untuk melaksanakan tugas pekabaran Injil ini dimulai dari sebuah doa, karena doa dan tindakan realitasnya haruslah seiring sejalan karena doa tanpa perbuatan adalah sebuah sikap yang tidak tepat atau bahkan doa tanpa perbuatan adalah sebuah kemunafikan spiritualitas. Awal dari sebuah kesuksesan tugas PI adalah sebuah doa.
    IV.          Saudara – saudara! Secara jujur kita pasti akan bersikap reaktif ketika mendengar dan menyaksikan baik secara langsung maupun media elektronik, media sosial ketika terjadi sebuah ketidakadilan di negara kita tentang toleransi antara umat beragama. Kita menginginkan di dalam melaksanakan tugas pekabaran Injil selalu dalam kondisi yang kondusif, padahal tugas pekabaran Injil yang paling awal kita lakukan adalah memulai dengan sebuah doa, apakah kita pernah secara khusus melakukan hal itu, karena renungan ini mengajak kita untuk bersikap proaktif dengan sikap Inklusivisme Injil dengan sebuah doa. Pada hakikatnya doa itu adalah cerminan Keterbukaan Keselamatan Kepada Seluruh Mahluk di dunia ini, Doa adalah Injil Yang Inklusive...Selamat Advent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar