Selasa, 06 Oktober 2009

DI SAAT DAKU TUA....

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapku

Di saat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku,
Di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatuku,
Ingalah saat - saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Di saat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilmu, Daku harus mengulangi dan mengulangi terus sebuah cerita yang telah ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi

Di saat saya membutuhkanmu untuk memandikanku
Janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Dis aat saya kebingungan menghadapi hal - hal baru dan teknologi modern
Janganlah menertawaiku
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "Mengapa" yang engkau ajukan di saat itu.

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan

Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

DI saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih...
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu, di saat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaran. Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.

KESATUAN DI DALAM TUHAN (YOHANNES 17 : 21)

DI dalam kehidupan ini Allah telah memberikan segala yang istimewa bagi umatNya, tetapi keistimewaan itu sering gagal dijadikan manusia untuk kekuatan untuk mensukseskan kesatuan, padahal kesatuan adalah cita - cita setiap umat manusia di dunia ini, bahkan menjadi doa dari Tuhan Yesus Kristus : Lalu apakah formula untuk mencapai kesatuan itu? Formulanya adalah Kasih (Agape), tidak ada yang lain, tidak yang dari dunia ini, karena dari dunia ini selalu menjadi fana tetapi dari sorga akan menjadi kekal...jika kita hidup di dalam kasih (Agape) dan melaksanakan kasih (Agape) maka kesatuan akan tercapai...dan itu juga formula yang baik untuk pasangan suami isteri,

CIRI MURID KRISTUS

Mereka yang mengenal Allah akan bersikap rendah hati,
Mereka yang mengenal diri sendiri tak akan memegahkan diri, jika kita tidak rendah hati, kita pasti tersandung.

PENOLONG ADALAH CIRI KEHIDUPAN KRISTEN

Melihat dinamika kehidupan saat ini, yang semakin tidak jelas arah dan tujuannya maka setiap orang pasti menginginkan seorang penolong yang memberikan bantuan untuk dapat kuat menjalani dinamika kehidupan ini. Akan tetapi untuk memperoleh dan mencari seorang penolong sangat sulit sekali, sering menemukan para penolong yang semu dan komersial, Mengapa? Karena kita tidak pernah memahami apa itu menolong. Karena itu menolong adalah membantu seseorang untuk dapat melakukan sesuatu hal. Karena itu seseorang yang menolong harus mau mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak hanya lipst service aja menolong seperti contoh berikut :
Ada seorang yang tenggelam disebuah kolam berenang, kebetuluan seseorang tersebut tidaklah mahir dalam berenang. Ketika dia berteriak minta tolong, si A melewati kolam tersebut menjadi panik melihat kondisi tersebut sehingga dia pun ternyata perlu ditolong, kemudian si B mendengar teriakan orang tersebut lalu mengatakan : "makanya kalau tidak bisa berenang janganlah di kedalam 2 meter", kemudian datanglah si C sambil membuka buku tentang kiat - kiat berenang dengan cepat dan mengatakan isi buku tersebut kepada orang yang tenggelam tersebut, ini adalah para penolong semu, takut rugi secara material. Lalu si D datang hanya mengatakan "ini ambil pelampung!" tetapi orang tersebut tidak membutuhkan pertolongan demikian dia hanya membutuhkan pertolongan langsung, si D tersebut seperti orang - orang yang memberikan pertolongan tetapi kalau tidak menguntungkan bagi dirinya maka si D tidak memberikan pertolongan tersebut, ini adalah pertolongan komersial. tetapi si E melihat seseorang yang tenggelam tersebut langsung terjun ke kolam dan melakukan prosedur pertolongan bagi yang tenggelam, dan inilah pertolongan yang sesungguhnya yaitu mengorban seluruh kehidupannya untuk kebutuhan orang lain, hal itu hanya ditemukan dalam diri Tuhan Yesus Kristus dan yang sesungguhnya itulah ciri kehidupan orang Kristen, karena kehidupan orang Kristen mengikuti pola kehidupan Yesus Kristus (Filipi 2 : 5).

PEDULI KEPADA FIRMAN (MATIUS 12 : 7)

Di dalakan kamus besar bahasa Indonesia "Peduli" memiliki arti memperhatikan, menghiraukan. Dengan pemahaman yang lebih luas adalah memberikan hati, jiwa dan pikiran bahkan materi kepada sesuatu hal. Dengan tujuan akan memberikan nilai arti bagi hidupnya dan lingkungannya sendiri. Misalnya : "Ketika musim mudik ini banyak insan manusia memberikan kepedulian dalam perjalanan mudik ini, ada yang menyediakan transportasi murah, ada yang menyediakan paket gratis, bahkan elemen pemerintah begitu aktif untuk menunjukkan kepeduliannya dengan berbagai kegiatan mulai mengatur jalur lalulintas, memperbaiki infrastruktur supaya setiap orang dapat menikmati perjalanan mudik".
Lebih daripada itu Tuhan dalam FirmanNya mengingatkan umat manusia supaya peduli kepada kehendakNya dan mengaktualisasikan, memanifestasikannya dalam bentuk kehidupan sehari - hari. Karena tidaklah benar jika seseorang mengatakan telah melakukan sesuatu kepada Tuhan kalau tidak pernah peduli kepada FirmanNya. Itu sebabnya dalam perikope ini Tuhan mengingatkan kepada orang - orang bahwa kepedulian akan FirmanNya akan memotivasi dan menguatkan umatNya melakukan kehendakNya. Karena itu jika seseorang mengatakan bahwa dia tahu bahwa itu Firman Tuhan tetapi melaksanakannya sangat susah maka yang harus diperhatikan adalah apakah dia telah peduli kepada FirmanNya. Bagaimana dengan Anda!

TANGGUNGJAWAB ORANG KRISTEN (AMSAL 19 : 17)

Di dalam dinamika lingkungan kita sehari - hari, banyak hal yang membuat kita semakin berproaktif, berkreatif, berinovatif sehingga kita telah dibawa dalam posisi kompetensi yang sesungguhnya. Misalnya ditengah - tengah kita banyak orang yang memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut bisa aja dari aspek ekonomi, budaya, ilmu, teknologi dll. Namun yang paling mencolok adalah mereka kekurangan dari aspek ekonomi atau dengan kata lain mereka masuk dalam kondisi kemiskinan. Kemiskinan tersebut adalah kelemahan bagi mereka, sehingga mereka memiliki keterbatasan di dalam berproaktif, berkreatif, berinovasi.
Bagi dunia Kekristenan jika hal tersebut terjadi di tengah - tengah kehidupan kekristenan maka hal tersebut menjadi manifestasi iman. Artinya orang - orang Kristen akan melakukan tanggungjawabnya sebagai yang dibekali dan dipenuhi kekuatan Allah, sehingga melalui hal tersebut orang Kristen masuk dalam kompetensi iman yang sesungguhnya. Jika seseorang telah masuk dalam kompetensi maka akan terlihat kwalitas imannya kepada Dia. Bagaimanakah dengan Anda! Sudahkah anda telah melakukan tanggungjawab anda terhadap lingkungan anda? Do it now!!!

THE OWNER (ROMA 11 : 36)

Ketika saya melayani orang - orang yang mengalami duka..., sering saya menemukan suatu sikap yang sangat tidak tepat, di mana mereka menganggap bahwa orang - orang yang meninggalkan mereka adalah milik mereka. Demikian juga salah satu dampak buruk daripada orang - orang konsumerisme, adakalanya mereka sering menjadi pemilik obsolute daripada yang telah mereka konsumsi, sehingga sering sikap egois, dan individualistis tanpa care kepada orang lain. Jika hal ini terpelihara baik di kehidupan ini maka sama aja kita mengatakan bahwa Tuhan tidak ada peran sertanya terhadap lingkungan kehidupan (dunia) kita ini. Tetapi melaui renungan ini (Roma 11 : 36) kita diingatkan bahwa Dialah The Owner segala sesuatu di dunia ini, jika pun kita memiliki sanak dan saudara serta barang - barang berharga lainnya, itu hanya sebagai berkat Tuhan, yang diinginkan Tuhan dari kita dari berkat tersebut adalah kita harus membagikan berkat tersebut ke lingkungan sekitar supaya berkat yang kita terima tersebut menjadi kekuatan kepada kita untuk mengimani, berpengharapan kepadaNya. Ingatlah Berkat Tuhan adalah milikNya bukan milik kita.

HAMAULIATEON (I TESSALONIKA 5 : 18)


Satu hal yang sangat menarik di dalam kehidupan Kekristenan khususnya gereja HKBP adalah ucapan syukur atau hamauliateon yang diberikan melalui partisipasi dana, pikiran dan yang lainnya. Ketika jemaat memberikan ucapan syukur maka redaksi dalam warta jemaat adalah "Telah diterima ucapan syukur dari keluarga A atas berkat Tuhan yang telah mereka terima", bukan "Telah diterima ucapan syukur dari keluarga A supaya mereka mendapat berkat Tuhan". Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa ucapan syukur adalah sebagai respon umatNya atas segala karya Tuhan kepada kehidupan umat, dan hal itulah salah satu yang dikehendaki Tuhan dari umatNya yaitu merespon karyaNya dalam segala hal, karena ketika Allah berkarya kepada umatNya, apakah itu sebagai berkat, hukuman, nasehat, pembekalan, pembelajaran dll, adalah untuk memenuhi kebutuhan umatNya. Karena itu kita harus melakukan ucapan syukur setiap saat kepadaNya dan perlu diingat kita harus menghindari sikap yang negatif dan skeptis terhadap jenis ucapan syukur seseorang, misalnya mungkin bentuk ucapan syukur tersebut berupa barang yang tak up to date lagi menurut zamannya , namun yang perlu kita lihat adalah apakah seseorang tersebut adalah orang beriman terhadap Dia dan mengimani pemberiannya kepada Tuhan, karena kunci sukses orang yang mengucap syukur adalah Dia beriman dan mengimani ucapan syukurnya! Mauliate......